Bila merasa manfaat dengan artikel di blog ini, silahkan bagikan (share) di sosmed kaliah. Terimakasih.

Beberapa Tanda Atau Kondisi Rantai Motor Yang Harus Diganti

Untuk membuat sepeda motor tetap prima, maka perlu adanya perawatan dan service yang dilakukan minimal satu bulan sekali jika sepeda motor digunakan untuk sehari-hari. 

Ada banyak komponen yang tak boleh absen untuk diperhatikan. Salah satunya adalah rantai. Untuk pengguna sepeda motor matic tentunya hal ini tidak begitu dipusingkan. Beda cerita pada pemilik sepeda motor sport dan bebek yang masih menggunakan rantai sebagai motor penggeraknya.


Komponen ini tak bisa dianggap sepele karena berperan penting membuat sepeda motor tetap bisa bergerak. Jangan sampai rantai terkena masalah, seperti rantai yang kendor dan los karena akan berpengaruh pada perjalanan Anda. 

Dengan mengetahui pentingnya kesehatan rantai pada sepeda motor, merawat rantai menjadi keharusan untuk tetap bisa menggunakan motor kesayanagn anda dengan nyaman.

Sayangnya tak sedikit pengendara yang cuek dengan komponen ini. Jadi, sebelum mengalami kerusakan motor saat di tengah jalan akibat rantai yang bermasalah. 

BACA JUGA : 

Berikut beberapa tanda atau kondisi rantai motor yang harus diganti : 

  1. Timbul suara berisik pada rantai ketika motor berjalan pelan. Ini terjadi karena rantai kendor sehingga saat berjalan pelan, rantai bergesekan dengan komponen motor lainnya seperti arm atau logam lainnya. Namun suara berisik itu akan hilang ketika motor dipacu kencang karena rantai juga ikut mengencang. 
  2. Ketegangan rantai tidak stabil. Dapat dilihat dengan cara memutar roda belakang ketika motor diposisikan diatas standar tengah. Rantai yang mulai aus akan terlihat sesekali menegang dan mengendor sendiri ketika roda belakang diputar. 
  3. Rantai susah disetel. Jika rantai sudah sulit untuk disetel kekencangannya (sudah mentok) yaitu ketika dikencangkan teryata menjadi terlalu kencang disatu bagian dan ketika dikendorkan menjadi terlalu kendor disatu bagian rantai. Itu menandakan beberapa bagian rantai sudah mengalami aus sehingga sulit untuk disetel. 
  4. Pada motor dengan kopling manual, akan terasa kondisi rantai yang telah aus ketika kopling tangan dilepas, rantai terasa loncat-loncat karena dimensi gear seat dan rantai sudah mengalami perubahan dan tidak sesuai lagi. 
  5. Tarikan motor berat. Tarikan yang berat belum tentu karena masalah pada bagian dalam mesin, namun juga bisa datang dari kondisi rantai dan gear set yang aus. Rantai yang aus menyebabkan terjadinya perbedaan selisih waktu antara putaran gear depan dengan gear belakang sehingga putaran roda belakang pun menjadi telat. Akibatnya akselerasi motor menurun dan motor juga sulit mencapai top speed. 
Itulah beberapa hal kondisi yang harus diperhatikan untuk mengetahui kapan saat yang tepat untuk mengganti rantai pada motor. 

Untuk hasil yang maksimal sebaiknya mengganti rantai dan gear set secara bersama-sama agar tidak terjadi "saling gigit" antara rantai dan gear yang dapat mempercepat kerusakan. 

Selain itu pilih dan pakailah merk rantai yang sama dengan merk gear. Lumasi rantai dan gear secara rutin dengan minyak pelumas rantai (chain lube) bukan dengan oli bekas yang mengandung serpihan logam.

Semoga bermanfaat. 

You might also like

0 Comments


EmoticonEmoticon