Bila merasa manfaat dengan artikel di blog ini, silahkan bagikan (share) di sosmed kaliah. Terimakasih.

Bahaya! 5 Penyakit Hati Menurut Islam Yang Harus di Hindari

Dalam bahasa Arab hati disebut Qalbu. Berdasarkan hadits nabi yang ditulis dalam kitab Arbain An-Nawawi hadits ke 6, disebutkan bahwasan-nya Hati merupakan penentu baik atau buruknya perilaku seseorang.

Bahkan dalam kisah-nya sebelum Rasulullah diutus menjadi seorang nabi, Malaikat Jibril membersihkan segala macam penyakit yang ada didalam hati Rasulullah.

Rasulullah SAW Bersabda:

“Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari)


Karena fungsinya sangat penting, Syaitan sangat senang merusaknya dengan cara menghasut manusia supaya melakukan perbuatan yang Allah larang. Penyakit hati menurut Islam sangatlah berbahaya, Karenanya penting untuk kita sebagai muslim untuk mengetahuinya.

Pengertian Penyakit Hati

Penyakit hati yang saat ini kita bicarakan bukanlah penyakit yang berkaitan dengan fisik, Melainkan penyakit hati menurut Islam adalah gangguan yang akan mempengaruhi perasaan, sifat, dan kebiasaan hidup seseorang yang nantinya akan mengeluarkan seseorang dari fitrah.


Berkenaan dengan penyakit hati ini, Dalam Al quran disebutkan bahwasanya Allah berfirman sebagai berikut:

وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ

Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (Qs. At Taubah: 125)


Ayat diatas merupakan dampak paling dahsyat yang akan diterima oleh seseorang yang didalam hatinya terdapat penyakit. Dampak tersebut akan memasukkan seseorang kedalam kekafiran, bahkan mati dalam keadaan tersebut.

Sebagai seorang muslim, hal tersebut merupakan sesuatu yang harus kita waspadai supaya keimanan dan ketakwaan yang kita kepada Allah tidak mudah rusak. Karenaya mempelajari dan memahami jenis penyakit hati menurut islam sangatlah penting.

Macam Macam Penyakit Hati

Sebenarnya ada banyak sekali jenis jenis penyakit hati yang harus kita ketahui. Namun, pada artikel ini hanya akan sesebutkan beberapa saja. Yang mana beberapa jenis penyakit hati tersebut akan sangat sering kita jumpai pada kehidupan kita.

Berikut macam macam penyakit hati yang perlu kita waspadai bersama diantaranya:

1. Hasad, Iri dan Dengki

Hasad dan iri adalah perbuatan seseorang yang tidak suka bila saudaranya mendapatkan nikmat kebahagiaan. Sementara itu sifat dengki lebih tinggi tingkatannya dari iri yaitu, seseorang yang tidak suka dengan saudaranya yang sedang mendapatkan nikmat kebahagian, Ia juga mendoakan saudaranya supaya nikmat kebahagiaan tersebut dicabut dan dipindahkan kepadanya.

Ketiga amalan tersebut memang hampir sama. Sebagai seorang muslim yang baik, kita diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk menjauhi ketiga penyakit hati tersebut. Perintah tersebut tertulis dalam ayat Al Qur’an yang berbunyi.

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs. An Nisa: 32)

Ayat tersebut dipertegas dengan adanya hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang Penyakit hati hasad, iri dan dengki yang artinya.

“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu”. (HR. Abu Dawud)

2. Sombong dan Takabur

Jenis penyakit hati dalam islam yang selanjutnya sangatlah dibenci oleh Allah. Penyakit hati tersebut adalah Sombong dan Takabur. Orang sombong adalah mereka yang merasa bangga atas dirinya dan menganggap remeh orang lain.

Pada hakikatnya manusia tidak boleh memiliki sifat buruk yang satu ini, Karena hanyalah Allah sang pencipta sekaligus pemilik alam semesta yang berhak untuk merasa sombong. Allah subhanahu wata’ala memerintahkan umatnya untuk menghindari penyakit hati yang satu ini. Perintah tersebut tertulis dalam Al Qur’an, yang artinya :

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (QS Al Isra:37)

3. Riya atau Suka Pamer

Islam merupakan agama yang megajarkan kepada pemeluknya untuk selalu melakukan kebaikan dan menolong sesamanya. Orang yang berbuat baik hanya karena ingin dipuji ataupun hanya ingin pamer kepada orang lain merupakan perbuatan riya.

Menyebutkan banyaknya ibadah yang sudah dilakukan dan sebanyak apa pemberian yang sudah ia keluarkan sangatlah berbahaya. Karena seharusnya esensi dari suatu amalan hanya boleh diketahui oleh pelaku dan Allah.

Seseorang yang melakukan perbuatan riya akan dihilangkan pahala kebaikan dari apa yang sudah ia lakukan. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Al Quran sebagai berikut yang artinya.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Qs. Al Baqarah: 264)

4. Ujub

Ujub adalah sikap mengagumi diri sendiri, karena merasa lebih dari yang lain. Berbangga diri gitu. Mungkin agak mirip dengan takabbur. Namun kalau ujub, belum tentu sambil berkeyakinan menolak kebenaran.

Kalau menurut Imam Al-Ghazali, “Perasaan ‘ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Alloh.”

Meski tentu tidak selalu, namun bisa jadi seseorang itu menjadi ujub karena dipicu oleh:
· Mendapatkan banyak pujian-pujian dari orang lain
· Banyak berhasil beberapa kali
· Memiliki wewenang besar dan langka, yang bila dimanfaatkan akan sangat memudahkan yang biasanya sulit
· Terkenal
· Memiliki banyak pengetahuan
· Fisik dan penampilan yang baik dan menarik
· Dan lain-lain…

Yang pasti, ujub itu terjadi bila telah berhenti dari berdzikir kepada Allah.

“Bagi Allah semua kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya.” (QS. Al Maidah: 120)

Rasulullah Saw bersabda, “Tiga hal yang membinasakan: Kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar, dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thabrani)

5. Kikir atau Bakhil

Imam Ibnu Jauzi dalam kitabnya at-thibbu ar-ruhi mendefinisikan kikir sebagai sifat enggan menunaikan kewajiban, baik harta benda ajau jasa.

Kikir ini termasuk penyakit hati yang sangat membahayakan. Apalagi kalau semakin banyak orang yang seperti ini, bisa-bisa semasyarakat akan hancur. Lantaran, tiap orang memang punya hak dari orang lain. Kalau itu ditahan, maka kebutuhan orang akan macet. Namun tentu alasan utamanya adalah karena bila kewajiban ditahan, maka Allah akan murka, sehingga sulit bahkan bisa saja mustahil mendapat berkah.

Rasulullah Saw bersabda: “Seburuk-buruk sifat yang ada pada seseorang adalah sifat pelit yang sangat pelit dan sifat pengecut yang sangat pengecut.” (HR. Ahmad)

Maka, apabila kita termasuk orang yang seperti itu, hendaknya kita menghilangkan penyakit hati tersebut dengan cara merenungkan bagaimana kondisi kita di Akhirat kelak bila sifat kikir itu dipelihara terus-terusan. Malah bisa jadi balasan buruknya bukan sekadar didapat di Akhirat, di Dunia pun bisa jadi dapat juga.

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran: 180)

“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar” (QS. Al Lail: 8-10)

You might also like

0 Comments


EmoticonEmoticon